Tanpa tanda, membaur
dengan raga penuh kesah, menyebarkan butir-butir impian tanpa canda,
hingga cukup masa, dan terbang tanpa rasa. beribu masa terlampaui, anak
cucu membumi, tiba-tiba ia hadir dengan wajahnya yang berbeda.
Menggapai sajak kerinduan, dalam deburan sejengkal masa. jingga bermetamorfosa kelabu, gelap tak tertahan. Pagi beranjak siang.
Sebening embun pagi, bawakan
kedamaian, hadir disetiap pagi tuk temani para pemimpi. Tiada bosan
menjemput sang mentari, meski harus terkikis angin. tak kan selamanya
bergelayut pada pucuk-pucuk dedaunan. Namun embun tetaplah embun yang
kan setia menanti, hari demi hari.
hembusan angin
mengiringi langkah kaki tanpa rasa, bersemayam di cabang-cabang jalanan
Ibu Kota, menengadah penuh iba, berharap nasib pada manusia. Hujan dan
terik tak mampu melunturkan hasrat para pujangga, jalanan panggung tak
bertakhta.
Peluh bagai cat warna, raga seakan kuas yang menggores kanvas tanpa lelah. Beribu jiwa mengukir cerita dengan berbeda.
Hamparkan segala keindahan hidup penuh makna. meski rasa kadang berbeda.
Raga bersua indah, laksana musim semi di penghujung salju.
Aku tak mampu menatapmu meski ku juga tiada berdaya berpaling muka.
Tiada rasa bersemburat jingga menyusuri celah kalbu.
Meski masa tak kan terulang, syukur senantiasa ku panjatkan jua.
Termenung di
penghujung Malam, butiran rindu menguak, terucap lirih memohon. Hapuskan
segala noda dalam jiwa, debu dalam raga. Air mata mengalir syahdu
berirama alunan do'a.
Siluet Jingga
Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..
Lukisan Sajak
00:27 |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment