Sunyi adalah malam, tetapi di dalam jubah
kesunyian
mimpi membohongi penantian
Bulan berputar di atas kepala
matanya yang tajam mengamati
hari-hari yang berlalu
***
Biarkan aku membawamu
anak perempuan ladang
ke taman buah sang kekasih
anggur yang kita peras akan memadamkan
bara api kerinduan
***
Tidakkah engkau mendengar burung bul-bul
di luar padang itu
menyenandungkan nyanyian-nyanyian?
Napas perbukitan telah memenuhi langit,
napasnya semerbak dedaunan
***
Engkau tidak perlu takut, kekasihku
sebab tak pernah bintang-bintang di atas sana
mengungkapkan apa yang mereka ketahui
kabut tebal malam berputar-putar
di taman buah itu
mereka menyelubungi rahasia-rahasia kita
***
Engkau tidak perlu takut, pengantin rohku
akan menjelma dari gua gaib
ia akan terbaring dalam tidur panjang,
tak terlihat
oleh apa pun kecuali oleh mata waktu
***
Raja roh, jika ia lewat, biarkan gairah
memberikan dia pujian semestinya
seperti diriku, dia jatuh cinta dan tak akan
memahami cinta karena dia terbakar juga
(Kahlil Gibran)
0 comments:
Post a Comment