RSS

Siluet Jingga

Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..

Join This Site and Load The Guess Book


Resensi dimuat di Majalah Islam Wasathon 8 Juli 2013 (9)




Sejarah Jilbab dan Perjalanan Batin Perempuan dalam Pergulatan Keyakinan Memilih Hidup

Kisah ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang perempuan bernama Annisa Saraswati Dian Kusuma. Ibunya adalah seorang artis yang terkenal sedangkan Ayahnya sebelum menikah seorang produser tenar. Ketika umur Annisa menapaki 6 tahun, Ibunya didiagnosa Kanker stadium akhir dan tak berselang lama, ia menghembuskan nafasnya setelah selesai melaksanakan shalat taubat. Sebelum meninggal, Ibu Annisa memberikan sebuah wasiat dalam bentuk video rekaman, namun hanya boleh dilihat saat Annisa berulang tahun yang ke 20.

Di usia delapan belas, Annisa mulai mencapai hal-hal besar dalam hidupnya. Rambut indah yang diwarisinya dari gen ibu membuatnya terjun ke dalam dunia yang dulu digeluti ibunya. Ia menjelma primadona, sebagai iklan sampo. Wajahnya menghiasi papan-papan reklame yang terserak di seantero Indonesia. Produk-produk yang dibintanginya menjadi komoditas di segmen remaja. Kecerdasan dan kecantikannya menjadi jaminan program-program televisi, layar lebar dan dunia model untuk menuai rating yang tinggi. Dan ia dianggap memiliki rambut termahal di Indonesia.

Ketenaran itu ada harganya. Dan seperti itu lah hidup dalam dunia glamour keartisan. Saat semua orang berusaha mendekati diri dengan segala latar belakangnya, sedikit saja terpeleset maka diri menanggung resiko yang akan berdampak besar pada karier dan hidup seorang artis. Hal itu pula lah yang dialami Annisa pada suatu ketika ia menghadiri undangan temannya. Meski ia tetap bertahan dalam rayuan dan desakan teman-temannya untuk mencicipi bubuk haram di sebuah hotel tempat temannya sesama artis mengadakan pesta, namun pada detik terakhir, saat sebuah pintu didobrak paksa dan berhamburlah para polisi dan reporter yang seakan telah mencium bau uang yang akan mengalir di kantong-kantong mereka karena mendapat berita yang sensasional. Seorang artis terkenal sedang berpesta narkoba di sebuah hotel. Uang selalu mampu berbicara banyak. Kau tidak akan bisa mengalahkannya, kecuali bila kamu memiliki iman. Itu kata-kata klise yang tidak pernah berarti apa-apa bagi banyak orang. Anissa hanyalah gadis kecil yang terkoyak di bawah semesta.

Karier dan hidup Annisa mulai disorot media. Semua orang berebut untuk mendapat keterangan dari artis sampo itu. Meski hasil tes menyatakan negatif namun gosip telah meluncur deras di telinga para pendengar, dan media sangat berperan besar dalam menciptakan kesan negatif dalam kariernya. Ayah dan Raj Singh teman ayah Annisa sekaligus produsernya memutuskan untuk mengirimnya ke Turki, bukan Paris yang selama ini ia idamkan. Di kota mode kiblat segala macam mode dunia.

Di Kota Istanbul Annisa memulai hidup barunya, jauh dari gemerlapnya dunia hiburan sebagaimana hidupnya di Jakarta. Di tempat ini lah lambat laun Annisa bersinggungan dengan orang-orang yang membuatnya ingin lebih mendalami hakikat berjilbab, sebagaimana Wasiat ibunya pada saat ulang tahunnya ke-20. Ibunya ingin putrinya berjilbab. Ia pun bertemu Ameesha cucu Raj Singh keturunan India yang beragama Hindu. Ia dalam kesehariannya mengenakan dupatta yang mirip kerudung . “Brahma menginginkan wanita-wanita hindu lebih sopan dan menjaga moralitas. Tradisional sari tidak seperti yang kau kenal sekarang. Tradisional sari selalu disertai dengan duppata atau kerudung.” Kata Ameesha.(hal.115)

Ia menjadi artis peraga di program Nuray Aydin. Desainer busana muslimah asal Istanbul. Yang mengajarkan banyak sejarah panjang jilbab dalam agama-agama di dunia beserta makna yang tersirat di dalamnya. Ia diperkenalkan pada Sarila, seorang kristen ortodoks yang juga mengenakan kerudung yang mungkin tampilan fisiknya sedikit berbeda, namun hakikatnya sama. “pendapatku mungkin tidak begitu penting. Tapi menurutku perempuan Kristen haruslah mengenakan tudung di kepalanya agar menjaga kehormatan dirinya.” Jelasnya.(hal.123)

Lalu mulailah ia berjumpa, bercengkarama dengan keluarga besar Nuray Aydin yang sudah dianggapnya sebagai kakak. Dari Anne Maryam (Ibu Mertua Nuray Aydin) ia belajar sejarah nabi adam, sampai pada peradaban bangsa-bangsa besar zaman dulu.  Sejarah Jilbab telah berjalan beriringan dengan peradaban bangsa Mesopotamia, Mesir, serta menjadi sebuah simbol kebersahajaan dan kebijaksanaan perempuan. Serta sebagai penghargaan tertinggi terhadap rambut kaum perempuan, yang sebenarnya memiliki karakteristik seksual. Dari Adiknya ia mulai mempertanyakan kembali keinginannya untuk memakai jilbab, dan segala resiko yang akan dialaminya nanti. Ia juga bertemu dengan Sarah yang telah menolongnya dari gangguan pemuda mabuk di perjalanan pulang. Kota Istanbul telah membuatnya terpesona.

Dan ketika ia memutuskan untuk menunaikan wasiat Ibunya untuk berjilbab, banyak yang menentang keputusannya dan membujuk rayu Annisa agar memikirkan kembali hal itu. Ada yang secara terang-terangan, seperti Ayahnya yang diam-diam terlilit utang karena mengalami kebangkrutan saat mencoba berinvestasi saham. Juga adiknya Fariz yang butuh uang untuk melunasi hutang-hutang yang menumpuk. Dan ada pula yang secara terang-terangan mengungkapkannya seperti manajernya, Sandy. Profesinya menuntut ia berjuang meyakinkan artisnya Annisa untuk meralat keputusan memakai jilbab, karena hal ini tentu berdampak pada kerja bisnisnya. Belum lagi kontrak-kontrak Annisa yang belum terlaksan, serta pengajuan kerjasama pada produk Luar Negri yang melirik Annisa sebagai Brand Ambassador produk perusahaan tersebut di Pasar Asia Tenggara yang sayang untuk dilepas. Limpahan uang milyaran menanti mereka di depan mata. Belum lagi regulasi pemerintah turki yang tidak membolehkan mahasiswa memakai jilbab, meskipun hanya sebuah kursus. Hal ini menyebabkannya tak bisa mendapatkan ijazah kelulusan.

Namun, ia telah menemukan jalannya. Ia menemukan kualitas dalam dirinya. Dan ia telah memutuskan untuk berjilbab. Itu berarti ia harus siap menerima segala resiko yang mungkin timbul karena keputusannya itu. Ia sudah siap melepas segala ketenarannya. Ia pun telah menguras sisa uang tabungannya untuk ganti rugi pada pihak perusahaan yang telah ia batalkan kontraknya. hingga Allah menepati janji-Nya. Ia diberikan Rizki dari arah yang tak terduga. Sebuah rumah produksi film berskala internasional ingin menjadikannya tokoh utama yang sesuai dengan pribadinya kini. Berjilbab.

Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dalam Buku setebal 336 halaman ini. Tentang ujian hidup yang dialami seorang Annisa. Tentang puncak kariernya yang jatuh dalam kecelakaan moral. Saat ia melampaui batas-batas pergaulannya. Bagaimana pergulatan keyakinannya untuk memaknai hakikat berjilbab. Serta pengalaman spiritualnya dengan orang-orang dekatnya di Istanbul. Banyak pesan yang disampaikan penulis dalam bait-bait kisahnya. Dengan bahasa yang lugas, indah dan penuturan yang ringan. Penulis berhasil meramu sejarah Jilbab, beserta peradaban masa lampu, dengan memadukan inti sari dari agama-agama di dunia tentang Jilbab. Meski dalam bentuk dan penyebutan yang bermacam-macam, namun hakitatnya tetap sama.

Ini lah buku yang wajib dimiliki oleh para perempuan yang masih gamang akan hidupnya bila memakai jilbab. Memakai jilbab haruslah dengan keputusan pribadi. Karena itu akan berpengaruh luas kepada hubungan sosial antara diri seorang perempuan dengan orang-orang sekitarnya. Tidak baik mengambil keputusan berjilbab dalam bayang-bayang orang lain. Kita mungkin akan terjatuh dan kehilangan banyak hal akibat sebuah keputusan. Namun janganlah menyerah, dan teruslah percaya bahwa Allah tengah menguji  keteguhan kita. Dengan berjilbab kita berarti membatasi diri dan memegang kendali untuk kapan bisa berinteraksi dengan laki-laki, sebaliknya melepas jilbab berarti kita memberikan kesempatan kepada lelaki untuk mengendalikan diri kita dalam berinteraksi dengan mereka. Demikianlah lah sedikit pesan yang tertuang dalam buku ini. Selamat membaca.

M. Adib Susilo, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang dan anggota Forum Lingkar Pena Semarang.

Judul Buku: Rambut Annisa
Penulis: Zaynur Ridwan
Penerbit: Salsabila (Pustaka Al Kautsar)
Cetakan: Pertama, April 2013
Tebal: 336 halaman.
ISBN: 978-602-98545-3-4

Link:  http://wasathon.com/resensi-buku/view/2013/07/08/sejarah-jilbab-dan-perjalanan-batin-perempuan-dalam-pergulatan-keyakinan-memilih-hidup

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment