RSS

Siluet Jingga

Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..

Join This Site and Load The Guess Book


Bulan Juni 2013

Terimakasih tak terkira saya berikan dan tujukan pada penerbit-penerbit yang telah banyak memberi saya semua ini,,, yang selalu berbagi pada para pembaca ..... semoga semakin sukses dan selalu sukses,,,,

        
Daftar  Buku Hadiah Give Away, Kuis dan Resensi M. Adib Susilo
·        
                    Kado Untuk Blogger (Even Unforgot Ten Gagas Media) dari Gagasmedia:
1.         Rahasia Sunyi - Brahmanto Anindito

2.         Lampau – Sandy Firly

3.         The-4 Hour Workweek – Timothy Ferris

4.         Dear You – Moammar Emka

5.         One Dance with a Duke - Tessa Dare

6.         Bangkok; The Journal – Moemoe Rizal

7.         Catatan Kecil Pengajar Muda – Tim Indonesia Mengajar


8.         Camar Biru – Nilam Suri

9.         Secret Admirer – Karizza Rakmavika


10.     Studying Abroad – Windy Ariestanty & Maurin Andri

·                 Kuiz keju (Kejutan Jum’at) oleh Al Mizan:
        1.         (Nabi Muhammad Utusan Allah) Cahaya Purnama Kekasih Tuhan.


·                  Kuis KamiSeru oleh Penerbit Tiga Serangkai:
         1. Dengan Al-Fatihah Aku Pun Sembuh (Kisah-kisah penuh hikmah pelipur lara)
          2. Perjalanan Menuju Langit

·                 Kuis Fanpage Visimedia :
         1.         Mr. Justice Raffles, Pencuri Legendaris dari Inggris


·                 Kuis dialog interaktif bersama penerbit tiga serangkai:
         1.         Penangsang, Tarian Rembulan Luka

·                 Kuis Penerbit Azzahra:
         1.         30 Renungan agar sukses menjalani hidup


        2.         Karena Allah Tidak Tidur

·           Resensi dari Visimedia:
       1.       Sherlock Holmes: Mafia Lembah Vermissa


         2.       Sherlock Holmes Versus Kapten Kidd



  ·         Resensi dari Penerbit Noura Books:

        1.       Gen Iman dalam Otak: Born To Believe

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PARADE MIMPI DI NEGERI DONGENG (Media Mahasiswa 30 Juni 2013)






Tahukah engkau, para pemimpi... 

Negeri dongeng nenek moyang kita di masa lampau...

Tertutur kata di penghujung malam kala kau menanti...


Pohon rindang berhelai daun beranting materi, 

Akarnya untaian emas dan sulaman butir besi.

Batang penuh logam mengalir saripati mineral murni.


Percayakah engkau negeri itu ada di sini? Wahai para pemimpi...

saat janji-janji mulai ditaburi di atas tanah pertiwi,

Itu lah masa ketika kami berharap pada cucu-cucu negeri.


Harapan kami tuk mengenalkan kekayaan pada generasi Pertiwi.

Untuk menjaga, melestarikan, dan mengolah anugerah yang tak ternilai dari hasil bumi Negeri sendiri.

Namun lihatlah kini, di atas kakimu berpijak, tak ada lagi nama bangsamu sendiri. Semua telah berganti.


Putra-putri negeri kini bergantung pada penguasa yang berdedikasi,

Agar cahaya harapan tak hilang tertelan janji-janji mimpi.

Atau semangat mereka terhapus ego para petinggi negeri.


Ironis memang, tapi ini lah Parade Mimpi di Negeri Dongeng.

Sejarah dan Bukti dari Masa Kini.


Semarang, 27 Oktober 2013

M. Adib Susilo, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang

*dimuat di Media Mahasiswa pada 30 Juni 2013
Link: http://mediamahasiswa.com/sastra/puisi/2013/06/30/parade-mimpi-di-negeri-dongeng.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Embun Pun Kehilangan Tempat Berpijak (Eramadina 27 Juni 2013)




Embun Pun Kehilangan Tempat Berpijak


Geliat embun di pagi hari kini tiada lagi bersaksi,

Menyambut mentari di tepian dahan berhelai rampai.

Berganti hutan penuh besi

Bertengger paksa di kaca-kaca jendela ini.


Negeri bergelimang hasil bumi tak lagi memiliki arti

Hingga gaungnya kini terdengar lirih dan perih.

Dalam cengkraman zaman tak tahu diri

Masih tersisa tikus-tikus yang leluasa berlari dan menggerogoti.


Andai saja embun tak enggan berpijak di negeri ini,

Mungkin aku tak kan kelaparan seperti ini,

Tak kan diperdaya sesakit ini, oleh janji-janji palsu tikus-tikus negeri.

Tak merasakan diinjak-injak hasil kekayaan bumi sendiri.


Embun, apa yang membuatmu pergi,

Siapa kah pengusik ketenanganmu di negeri ini.

Atau kah kami perusak sejati yang kembali pada hakikat diri.

Hingga embun pun kehilangan tempat berpijak sebelum mencium bumi.


Semarang, 27 Juni 2013

Raihan Alam

*dimuat di Eramadina pada 27 Juni 2013
Link: http://eramadina.com/embun-pun-kehilangan-tempat-berpijak/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bidadari Hati (Raihan Alam - Ketika Hati Telah Memilih)



Bidadari Hati

Tahukah engkau wahai Bidadari Hati, aku Manusia bodoh yang terlalu angkuh tuk mengerti hakikat cinta yang suci,

Kau adalah wanita yang mengajariku akan kemurnian hati, kesederhanaan kasih, dan ketulusan cinta yang hakiki.

Ketika segala kata dan rayuku mengusik kedamaian dirimu, engkau selalu membalasnya dengan caramu yang indah. Tanpa ingin menyakiti hati, tanpa ingin melukai perasaan ini, dan tanpa niat merusak jalinan kasih yang telah ada antara kita. Dengan diammu.

Kutahu, telah begitu banyak lelaki yang ingin merusak cita dan harapanmu sejak dini, saat teman dan sahabat berubah menjadi orang yang ingin mencintaimu dengan setulus hati, Engkau tolak mereka dengan diammu.

Dan mereka adalah orang yang ketinggian ilmu dan kerendahan hatinya melebihi apa yang ada pada diri ini.

Pantaskah aku mencintaimu? Pantaskah diri ini berharap tuk memilikimu suatu saat nanti? Aku tak pernah tahu.

Aku manusia bodoh yang tak tahu diri,

Saat ku tahu engkau berusaha menjaga perasaanku, aku selalu mengedepankan egoku untuk terus merindukanmu.

Mungkin, engkau menangis karena tak pernah bisa membuatku mengerti, mungkin engkau pernah kesal akan kata-kata yang tak pernah ingin kau dengar, keluar dari bibirku. Atau engkau pernah merasakan bosan yang luar biasa karena hadirku mengganggumu di setiap detik waktumu.

Aku kini mengerti, aku tak lebih baik dari mereka yang menginginkanmu membukakan hati untuk mereka,namun kau tolak.

Suatu ketika kau pernah berkata, “Jika Mas berkenan, jangan lagi merindukanku,”
Yah, itu lah caramu mengajariku arti mencintai.

Namun, Bidadari Hati, sketsa wajahmu yang begitu jelas pun tak mampu kumengerti. aku tak pernah ingin berhenti merindukanmu, aku selalu mencintaimu. Apa pun yang terjadi aku kan tetap menyayangimu meski ku tahu itu kan menyakiti hatimu.

Aku tak berharap engkau mau membukakan hatimu untuk diri ini. Karena ku tahu, kau lah wanita suci dengan ketulusan hati dan kematangan jiwa. Engkaulah wanita pilihan yang diidamkan banyak orang.

Aku mencintaimu karena bagiku engkau lah pilihan terbaik, dan engkau pun berhak memilih dan mencintai orang yang kau pilih yang menurutmu terbaik. Tak usah kau hiraukan rasa ini, bila kau tak menginginkannya. Tak usah kau beri belas kasih pada jiwa ini yang tak tahu diri.

Aku hanya berharap, engkau lah yang akan menjadi bidadari di surga dunia dan akhiratku kelak, ibu dari anak-anak kita, dan pendamping setia dalam perjalanan hidupku.

Pantaskah aku berharap, sedang diri ini belum mampu tuk menjadi imam yang baik, bahkan hanya sekedar memberi tauladan yang baik pun aku tak berdaya. Aku tak memiliki apa-apa tuk menjamin kebahagiaanmu kelak, aku bukan lah orang yang mampu kau banggakan bila ku bersamamu. Tapi ada hal yang tak akan pernah berubah,

Bidadari Hati, I Love You The Way You Are...

Bidadari Hati, bila cinta butuh perjuangan, aku kan berjuang untuk mewujudkan harapanku tuk hidup bersamamu, bukan berjuang untuk mendapatkanmu, namun berjuang membekali diri, berjuang memperbaiki diri, hingga aku telah pantas bagimu.

Bidadari hati, bila kau percaya takdir kan menuntun kita bertemu jodoh kita, aku tetap akan mempercayaimu, kutitipkan keyakinanku padamu. Aku pun kan berjuang untuk takdirku, dengan usaha, do’a dan tawakkal, mewujudkan harapanku menjalin kasih denganmu dalam ikatan yang suci.

Dan Ma’af bila terkadang aku terlalu cemburu, karena ku tak pernah bisa melewati hari bersamamu. Namun, aku yakin, engkau memiliki alasan untuk hal itu. Sedang aku tak pernah berhak cemburu.

Engkau lebih bahagia ketika aku tak bersamamu, dan bahagiamu itu lah yang menentramkan hatiku. Bidadari Hatiku, terbanglah engkau setinggi-tingginya, raihlah apa yang kau cita-citakan. Karena itu lah harapan muliamu tuk membahagiakan kedua orang tuamu.

Keyakinanku padamu tak kan layu ditempa apa pun, bahwa di hatimu hanya ada Allah dan keluargamu. Dan ku kan bersungguh-sungguh untuk mempersiapkan segala hal, yang mengantarkan harapanku padamu. Ku ingin mengukir tempat di hatimu, untuk namaku. Sebagai Imammu.

Namun, itu semua bukanlah segalanya karena Kuasa Allah lah yang menentukan pada akhir tujuan. Rancangan Allah pastilah yang Maha Baik. Dan bila takdirmu bukanlah untukku, aku tak kan pernah menyesal mencintaimu. Dan sayangku akan selalu mengalir untuk kebahagiaanmu. Mengenalmu adalah satu dari sekian banyak anugerah terindah dalam hidupku. Mencintai dan menyayangimu adalah hal terindah. Aku tak kan pernah ingin berpaling untuk mencari yang lebih baik darimu, karena ku ingin engkaulah yang menjadi pilihan terbaikku.

Hatiku telah memilihmu. Meski kata-katamu dulu masih saja terngiang, “Kalau memilih itu dipikir benar-benar, jangan sampai menyesal.” Atau “ Masih banyak Mas Wanita lain di Luar sana yang lebih baik dariku.” Tahukah engkau wahai Bidadari Hatiku.

Kini, waktuku tak lagi mencari dan membandingkan dirimu dengan lainnya, yang mungkin lebih baik. Tugasku adalah menjawab sebuah pertanyaan APAKAH AKU TELAH CUKUP BAIK UNTUKMU, HINGGA KU BERHARAP BISA MEMILIKIMU DAN HIDUP BERSAMAMUkarena bila menjadi Imammu saja aku tak cukup baik, maka aku tak cukup pantas bagi wanita-wanita yang lebih baik dari padamu.  Aku hanya ingin memilihmu, sebagai penyempurna kekurangan-kekuranganku.

Jagalah dirimu untuk orang yang kau pilih kelak sebagai Imammu. Bidadari Pilihan Hatiku.

Langit Malam Kota Atlas, 25 Juni 2013

~ Ketika Hati Telah Memilih  By Raihan Alam ~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS