RSS

Siluet Jingga

Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..

Join This Site and Load The Guess Book


Resensi Buku dimuat di Radar Seni 23 Juni 2013 (5)





Belajar dari Perseteruan Dua Maestro, Dua Dunia dan Dua Otak Paling Brilian

Kisah-kisah petualangan detektif eksentrik dari inggris ini tidak hanya melegenda di berbagai penjuru dunia namun juga telah memiliki tempat di hati para pembacanya. Kecerdasan dan kecerdikannya dalam mengungkap kasus-kasus rumit, pelik dan paling janggal pun telah menjadi ciri khas Sherlock Holmes. Seakan tiada penjahat “gila” yang tak bisa diungkap kejahatannya oleh detektif dari Baker Street 221B ini. Namun, hukum paradoks tetaplah berlaku. Ada hitam ada putih, air bersua api, ada kebaikan maka ada pula kejahatan. Holmes menemui tandingannya. Orang yang kecerdasan dan kecerdikannya mampu disejajarkan dengan Sherlock Holmes dan berkecimpung dalam dunia yang berbeda, yakni dunia hitam dan kriminalitas. Holmes menjulukinya sebagai Napoleon Kejahatan, Profesor James Moriarty. Otak di balik setengah kejahatan tak terdeteksi di kota London serta merupakan orang paling ditakuti di Eropa.

Novel ini menceritakan lima dianrtara kasus-kasus paling berbahaya yang pernah Holmes tangani. The Illustrious Client mempertemukan Holmes dengan penjahat paling ditakuti di Eropa setalah Profesor Moriarty dan koleganya Kolonel Sebastian Moran, dia lah Baron Gruner. Sang Pembunuh dari Austria yang mampu terlepas dari jeratan hukum dan kini tengah mencengkram kuat perempuan muda, kaya raya, cantik, cerdas dan sangat sempurna. Genggaman terkuat yang bisa laki-laki lakukan pada seorang perempuan, digenggam dalam cinta. (hal. 8)

Iblis Baron telah berhasil memainkan perannya merebut hati perempuan. Dia bukan Cuma membuat perempuan ini jatuh cinta, lebih dari itu, dia membuat Miss Violet de Mervile tergila-gila bahkan terobsesi dan memujanya. Meski telah menceritakan semua skandal publik yang pernah ia lakukan. Dan Holmes hanya punya sedikit waktu untuk menyelamatkan nyawa perempuan tersebut.
Kasus ini mencapai klimaks saat Holmes dikeroyok orang-orang tak dikenal dan media-media Inggris melansir keadaan Holmes yang kritis. Namun, otak cemerlang Holmes terus bekerja mencari bukti yang mampu menyelamatkan sang wanita dari jerat iblis Baron.

Kasus kedua tentang The Missing Three-Quarter. Sebuah telegram dengan pesan singkat yang aneh dan membingungkan tiba di Baker Street saat Holmes tak memiliki masalah untuk dipecahkan. Keadaan ini sangat membahayakan otaknya yang aktif, dan yang paling ditakutkan Watson adalah kebiasaan lama sahabatnya itu terhadap ketergantungan narkotika yang hampir menghancurkan karier gemilangnya. Ia lah yang berupaya membantunya melepaskan ketergantungan itu. Kliennya adalah seorang pemain Rugbi yang kehilangan temannya sesama pemain secara misterius. Demi Tuhan! Bantulah Kami. Begitulah bunyi pesan temannya, saat Holmes berhasil memecahkan makna telegram terakhir sebelum temannya lenyap.

Kasus berikutnya adalah The Adventure of The Norwood Builder. Kisah ini menceritakan tentang Kedatangan seorang klien yang tidak lama lagi diseret ke meja hijau atas tuduhan pembunuhan. Dan sebuah surat wasiat yang ia tulis atas permintaan korban menjadi bukti kuat untuk menjebloskannya dalam penjara. Namun, Holmes punya pandangan lain dalam kasus ini. Setelah mendengarkan kisah kliennya sebelum diseret para penegak hukum, Holmes pun tergerak untuk mencurahkan segala daya analisis dan otaknya untuk kehormatan dan kebebasan kliennya.

Dan bagian keempat ini lah inti dari buku setebal 242 ini. The Final Problem, kisah yang merekam momen pertarungan hidup mati kedua maestro, Holmes dan Profesor Moriarty. Dari sekian banyak kisah yang diabadikan Sir Arthur Conan Doyle, hanya beberapa kisah yang sekilas menceritakan sepak terjang Moriarty dan ini lah kisah kemunculan terbesarnya. Bagaimana Holmes berkonfrontasi secara langsung dengan Moriarty hingga pertarungan diatas air terjun, yang berakhir dengan jatuhnya tubuh mereka.

Ditutup dengan kasus The Empty House, Pembunuhan terhadap Yang Mulia Ronald Adair, Putra dari seorang gubernur di salah satu koloni yang dimiliki Australia. Yang melibatkan Kolonel Sebastian Moran, orang kedua yang paling ditakuti di Eropa setelah Profesor Moriarty. Sepuluh tahun telah berlalu sejak kematian Holmes, dan Watson dengan daya analisisnya yang selama ini telah dilatih bersama Holmes dalam menangani kasus-kasus sedang diuji. Saat ia tengah berada di titik terbawah dalam penyelidikan kasusnya dan menemui jalan buntu, sesosok wajah yang begitu ia rindukan tiba-tiba hadir di depannya. Tetap dengan wajahnya yang memancarkan aura kecerdikan dan kecerdasan. Holmes kembali dari kematian. Dan ia kembali untuk menangkap para penjahat yang tak terdeteksi olehnya sebelum berita kematian Holmes.
Novel The Game of Death tidak hanya menyajikan kriminalitas yang terjadi di Kota London, namun juga menyuguhkan sisi lain dari dunia kejahatan. Sebuah hubungan asmara sebagaimana yang dialami kebanyakan orang, juga sebuah kesetiaan yang terkhianati.

Ada bagian dimana kita mampu belajar dari seorang Watson, yang ketika Keberadaannya sangat dibutuhkan semenjak kematian Holmes, keadaan memaksanya untuk mengeksplorasi kemampuan yang ia miliki, yang sedikit banyak telah terlatih menghadapi kasus-kasus rumit yang pernah ia tangani bersama Holmes. Di dunia ini pun demikian. Ada kalanya kita dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan kita memilih untuk maju meski kita tak menginginkannya. Ada kalanya kita butuh mengambil resiko untuk sesuatu yang lebih bermanfaat, dengan kemampuan kita yang terbatas.

Dan pelajaran terpenting dari seorang Sherlock Holmes, bahwa kita terlahir di dunia ini dianugrahi Tuhan dengan otak yang cemerlang, tinggal bagaimana kita memilih dalam mempergunakannya. Bila otak kita bekerja keras dalam hal positif, maka diri kita akan memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Namun bila sebaliknya, maka akan menjadi sebuah penggerak kejahatan yang sempurna. Sebagaimana Sherlock Holmes dan Profesor Moriarty.

Sebuah Novel yang tak kan pernah bosan untuk dibaca. Dengan pengolahan kata yang bagus dan menggebrak, dikupas secara apik, alur cerita yang menegangkan dan sebuah ending yang tak pernah terbayangkan. Sebuah bahan rujukan bagi anda yang ingin mengembangkan daya nalar dan analisis. Serta ingin melatih otak anda dalam sebuah kasus-kasus rumit dan menegangkan untuk dipecahkan. Selamat membaca!

M. Adib Susilo, anggota Forum Lingkar Pena Semarang dan penikmat Novel Detektif dan Misteri

Judul Buku    : Sherlock Holmes The Game of Death: Perseteruan Sherlock Holmes dan Profesor Moriarty
Genre             : Novel Terjemahan
Penulis            : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah    : Oci Hasan
Penerbit          : Visimedia
Cetakan          : III, Juni 2012
Halaman         : vi + 242 Halaman
ISBN               : 979-065-127-9

 Link: http://radarseni.com/2013/06/22/belajar-dari-perseteruan-dua-maestro-dua-dunia-dan-dua-otak-yang-brilian/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment