RSS

Siluet Jingga

Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..

Join This Site and Load The Guess Book


Resensi Buku dimuat di Radar Seni 6 Juli 2013 (6)





Belajar Hidup dari Sebuah Novel Biografis Anak Negeri

Masa kecil adalah masa dimana proses pembudayaan diri seseorang bermula.  Dan  kehidupan keluarga berperan besar dalam membangun kualitas karakter diri seorang anak.  Bahkan masa kecil terkadang menjadi kisah yang paling mengesankan bila menyangkut kenangan seorang anak pada orang tua, juga orang-orang di sekelilingnya.

Novel Anak Sejuta Bintang merupakan sebuah novel biografis yang terinspirasi dari kisah masa kecil Ical, nama akrab Aburizal Bakrie, hingga menjelang ia remaja. Menyusuri kembali puing-puing perjalanan masa lalu seorang anak negeri yang penuh dengan keriangan, sengitnya persaingan, percikan-percikan cinta, kebersamaan, keluguan dan kegilaan dunia anak-anak.

Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh di Emma Laan (Jalan Slamet Riyadi) di daerah  Jakarta Timur mengawali kisah perjalanan panjang penuh cahaya seorang Ical yang tertuang dalam buku ini. Ditengah berbagai aksi pertunjukan dan Barongsai yang telah berhasil membuat Ical terkagum, Pak Bakrie dan Ical dikejutkan oleh suara Pak Soen Tjiang, pengusaha kayu sukses yang berjuang melestarikan Budaya Seni, ketika Pemerintah Cuma sibuk omong politik. Ia sekaligus pemilik Rumah sewa yang ditempati keluarga Bakrie. Dan pada kesempatan itu, ia telah terpikat pada Ical, anak sejuta bintang.

“Anak ini masih kecil tapi sudah hebat, Kemalen saya lihat ia masih takut Liong. Eh, sekalang sudah belani, mentalnya begini.” Kata Ie Soen Tjiang seraya mengacungkan jempolnya.(hal. 47)
“Anak yang mentalnya kuat sejak kecil, mau jadi apa saja pasti sukses. Tapi, bialpun pintel setinggi langit kalau mentalnya goyang mulu kayak gempa bumi, olang sepelti itu bakal nyusahin.” Pesan Soen Tjiang dengan logat khasnya sebelum pergi.(hal. 48)

Kebahagiaan menghampiri keluarga Bakrie, saat masa kehamilan ketiga Roosniah, istrinya, semakin besar. Serta rencana liburan ke puncak karena selama ini, pasca masa-masa sulit perusahaan Bakrie yang hampir bangkrut, Bakrie beserta keluarga jarang ada waktu untuk bersama.  Bakrie lebih banyak di kantor untuk mengerahkan seluruh tenaga mencoba bangkit demi perusahaan yang telah lama didirikannya. Hingga keinginan Bakrie untuk membeli Villa di Cipanas yang diutarakan pada istrinya.

Namun, sebaik-baik rancangan manusia akan masa depan, Kuasa Tuhan Yang Maha Segala tetaplah yang menentukan. Kebahagiaan dalam keluarga ini seketika menguap. Diawali dengan rasa terpukul Roosniah mengetahui putra ketiganya dipanggil sebegitu cepat setelah proses kelahiran yang berjalan lancar. Semangat bekerja Pak Bakrie menurun. Namun di tengah kesedihan yang menyelimuti keluarga mereka, dukungan keluarga besar mereka pun terus mengalir juga kedatangan kerabat-kerabatnya yang ingin menumpang hidup di rumahnya. Keluarga Bakrie tak pernah keberatan. Tapi di sisi lain hal ini lah yang kemudian hari berakibat buruk bagi Ical dan Odi.

Berlibur di Cipanas menjadikan terapi yang efektif bagi Ical dan Odi, juga menambah pengalaman hidup mereka. disana mereka bertemu Milun, anak desa penjual ubi goreng yang bekerja keras untuk menyambung kelangsungan hidup keluarganya.

Ketika usia Ical hampir 5 Tahun, tibalah bagi Ical untuk masuk sekolah dan tak berselang lama, Roosniah kembali di karuniai seorang Putra. Dan petualangan Ical pun dimulai, berkenalan dengan tempat sekolah yang baru, teman-teman baru, serta guru-guru yang berkepribadian. Meski sekolahnya hanyalah sebuah garasi yang disulap jadi tempat belajar, tak mengurangi keceriaan Ical dan teman-temannya. Bahkan ketika sekolahnya menjadi Sekolah Besar, Ical terus berprestasi meraih puncak juara berturut-turut yang membuatnya mendapat julukan “anak sejuta bintang”, hingga detik-detik akhir, harapannya tak sesuai kenyataan. Ia dikalahkan oleh teman yang selama ini berada satu tinggkat dibawahnya. Namun hal itu tak membuatnya terlarut dalam kesedihan. Ia semakin bangkit dan tersadar bahwa hidup itu tak semudah apa yang kita inginkan. Terkadang dikalahkan itu bisa menjadi fase yang sangat penting untuk kemajuan hidup.

Kemapanan yang mengelilingi Ical kecil, tak menjadikannya manja ataupun anak yang suka bergantung pada orang tua. Karena ical dikelilingi cinta kasih Orang tua dan sahabat-sahabat di sekelilingnya. Sahabat yang berbeda karakter serta guru-guru yang selalu mengajarkan mereka kebaikan hidup.

Di dalam buku setebal 405 halaman ini juga diselipi oleh sedikit unsur-unsur sejarah yang mungkin sudah menjadi bagian dari hidup Ical semasa kecil. Petikan-petikan nasehat sarat hikmah juga tersemat dalam kisah-kisah Ical mengarungi kehidupan masa kecilnya. Beserta cuplikan pengajaran dan didikan pak Bakrie, ayah Ical, serta kesabaran Roosniah dalam menghadapi tingkah pola anak-anaknya. Novel ini mengandung banyak hikmah dan pelajaran akan lika-liku kehidupan yang selalu beriring dengan kesuksesan dalam hidup. Mengajarkan kita akan kebijaksanaan sikap dalam menghadapi segala masalah yang datang.

Anak Sejuta Bintang mengajarkan kita bahwa kesuksesan bukanlah ditentukan oleh siapa orang tua kita, bukan pula masalah status dan kekayaan orang tua. Namun lebih pada pola asuh yang diberikan orang tua di masa pertumbuhan anak.

Dengan penulisan yang lugas, gaya bahasa yang segar dan menghibur, serta memuat nilai-nilai luhur yang bisa dipetik oleh generasi penerus bangsa. Menjadikan buku ini patut untuk dibaca oleh semua orang tua, pendidik, anak-anak dan remaja. Serta layak dijadikan sebagai dasar pengajaran anak terutama di masa pertumbuhan.

Selamat membaca...!

M. Adib Susilo, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang dan Penikmat Buku di PesMa Daarun Najaah Semarang

Judul Buku       : Anak Sejuta Bintang: Perjalanan Panjang Penuh Cahaya
Penulis              : Akmal Nasery Basral
Penerbit            : Expose (Group Mizan)
Cetakan           : I Januari 2012
Tebal                : 405 halaman
ISBN               : 978-602-99072-2-3

Link: http://radarseni.com/2013/07/06/menyulam-hikmah-dari-sebuah-novel-biografis-anak-negeri/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment