RSS

Siluet Jingga

Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..

Join This Site and Load The Guess Book


Resensi Buku dimuat di Eramadina.com 20 Juni 2013 (2)

The Untold Story of Sherlock Holmes, The House of Silk


Berpetualang Bersama Sherlock Holmes, Menyibak Kriminalitas dalam Pemerintahan.

Novel ini mengisahkan petualangan detektif terbaik London, Sherlock Holmes beserta asisten andalnya, Dr. Watson. Saat Edmund Carstairs, seorang penjual benda-benda seni mengunjungi flatnya di Baker Street 221B untuk meminta bantuan.  Kliennya itu pun menceritakan perihal masalah yang menimpanya. Tentang perjalanannya ke Amerika yang membuatnya harus berurusan dengan Geng Topi Pet.

Masalah berawal ketika geng Topi Pet terlibat dalam sebuah aksi perampokan di sebuah kereta yang ditumpangi Edmund beserta lukisan-lukisannya yang bernilai tinggi. Kereta tersebut diledakkan dan lukisan-lukisannya hancur. Hal ini lah yang memicu pembelinya, Mr. Stillman melancarkan serangan balasan untuk menyeret geng topi pet ke muka pengadilan atas kejahatannya tersebut.

Di South End, bagian Boston yang kurang sejahtera dan sudah menjadi rumah bagi sejumlah besar imigran Irlandia. Di sana lah geng topi pet bersembunyi. Baku tembak tak terelakkan, hingga menewaskan Rourke O’Donaghue, pemimpin geng topi pet bersama saudara kembarnya, Keelan O’Donaghue yang berhasil lolos, yang diyakini oleh Edmund sebagai orang yang selama ini mengintainya.

Holmes, berusaha mengungkap jati diri lelaki bertopi pet yang selalu mengawasi rumah kliennya, Edmund. Laskar Jalanan Baker Street-  sekumpulan anak-anak jalanan yang menjadi kaki dan telinga Holmes di jalanan- pun dikerahkan untuk mencari informasi keberadaan lelaki tersebut. Pertemuan Holmes dengan Ross- anggota baru laskar jalanan Baker Street- berujung pada petaka. Lelaki yang diyakini sebagai Keelan terbunuh di kamar sewaannya. Dan Ross yang bertugas mengawasi kamar lelaki itu ketakutan lalu menghilang. Holmes berusaha mencari anak lelaki itu, Ross. Karena ia yakin Ross telah melihat pembunuhnya.

Namun, di tengah pencariannya, Inspektur Lestrade dari Scotland Yard memberi kabar bahwa sesosok tubuh ditemukan tewas di Jembatan outhwark dalam keadaan yang mengenaskan. Holmes menyaksikan untuk terakhir kali bocah lelaki yang ia cari. Bocah itu telah dipukuli secara brutal. Tulang-tulang rusuknya hancur, juga lengan, kaki dan semua jari tangannya. Tenggorokannya pun nyaris terpisah dari leher. Dan di pergelangannya tersemat ikatan dari seutas pita putih dari sutra berkualitas tinggi. Rumah Sutra! Dua kata yang mengingatkan Holmes pada surat yang berisikan seutas pita sutra untuk dirinya beberapa minggu sebelum kematian Ross.

Kesedihan Holmes, yang merasa bertanggung jawab atas kematian Ross tanpa sengaja menggiring mereka pada dunia bawah tanah Boston. Dan semakin jauh mereka menyelidiki kasusnya, mereka menemukan misteri Rumah Sutra yang menghubungkan pemerintah dengan kriminal tingkat tinggi. Sebuah kasus yang
mungkin berakibat pada pecahnya sosial London.

“Kau harus meninggalkan kasus itu! Kematian anak jalanan, setragis apapun itu, sama sekali tidak penting, dibandingkan dengan gambaran lebih luasnya.
Apa pun masalah Rumah Sutra itu, ini masalah penting berskala nasional. Kau sama sekali tidak tahu kerusakan apa yang mungkin kau ciptakan dan skandal apa yang mungkin kau timbulkan, saeandainya kau terus terlibat.” Peringatan Mycroft pada Holmes.(hal.155)

The House of Silk, kata tabu yang tetap menjadi misteri. Kata yang mampu menyeret Holmes ke muka Pengadilan. Bukan sebagai saksi, melainkan sebagai pelaku pembunuhan Kakak Ross. Para saksi yang secara “kebetulan” berada di tempat kejadian perkara dengan sporadis membeberkan fakta-fakta yang menurut Watson tidak sesuai realita. Namun kesaksian mereka mampu memberatkan Holmes.  Holmes dipindahkan ke lembaga   kemasyarakatan di Holloway. Dan tanpa disadari, bahaya perlahan mengancam keselamatannya. Orang-orang yang memiliki hubungan dengan Rumah Sutra bergerak lebih cepat untuk mengambil nyawanya, tanpa menunggu lagi. Holmes pun tak akan mampu lolos dari jeratan hukum dengan segala kesaksian yang memberatkan dirinya.

“Anda masih belum memahami jenis orang yang sedang anda hadapi. Biarlah
saya jelaskan Dr. Watson: Sherlock Holmes tidak akan pernah meninggalkan
Lembaga Pemasyarakatan itu dalam keadaan hidup. Pengadilan koroner telah ditetapkan selasa depan, tapi Holmes tidak akan ada di sana. Musuh-musuhnya tidak akan membiarkan itu. Mereka berencana membunuhnya pada saat di penjara.”(hal.248)

Misteri inilah yang akan diungkap Holmes dalam buku The House of Silk. Sebuah benang merah yang tertambat pada Rumah Sutra! Anthony Horowitz, dengan kemampuan mengolah kata yang ia miliki, mampu membawa pembacanya terlibat secara emosi dan pikiran ke sebuah ketegangan, keputusasaan dan klimaks dari sebuah petualangan panjang yang mencekam.

Kisah-kisah Holmes di dalam buku ini juga mengajarkan kita tentang sebuah tanggung jawab dari hal yang mungkin secara tidak sadar kita timbulkan namun berakibat negatif pada orang-orang di sekitar kita beserta langkah bijak kita dalam menyikapinya. Buku setebal 384 halaman ini sekali lagi meyakinkan kita bahwa terkadang sesuatu yang kita yakini akan berhasil sebagaimana mestinya ternyata adakalanya tidak sesuai dengan harapan kita. Seperti akhir dari pengungkapan skandal Rumah Sutra yang melibatkan para petinggi pemerintahan, yang tidak akan pernah terpikirkan oleh para pembaca.

Buku ini patut dibaca oleh para penikmat misteri dan petualangan penuh tantangan, intrik dan konspirasi. Buku yang juga bisa dinikmati oleh kalangan remaja maupun dewasa.

Judul Buku : The Untold Story of Sherlock Holmes, The House of Silk
Penulis         : Anthony Horowitz
Penerbit       : Noura Books
Cetakan         : Pertama, Desember 2012
Tebal              : 384 halaman

Peresensi: M. Adib Susilo, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, Pegiat di PesMa Daarun Najaah dan Penikmat Novel Misteri dan Detektif.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment