RSS

Siluet Jingga

Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..

Join This Site and Load The Guess Book


Resensi dimuat di Radar Seni 14 Juli 2013 (10)




Cahaya Dibalik Sisi Gelap Pencuri Legendaris Inggris

“Orang kaya ternyata miskin, orang jujur ternyata licik, kita semua berpotensi melakukan apa saja.” – A.J. Raffles (Pencuri Legendaris dari Inggris).

Siapa yang tak pernah mendengar kisah Roobin Hood yang dianggap sebagai Pencuri baik hati, karena sepak terjang kehidupannya yang kerap merampok orang-orang kaya yang melintasi wilayah kekuasaanya, namun ia tak pernah menggunakan hasil rampokannya itu melainkan untuk dibagikan pada kaum miskin di sekitarnya. Begitu pun kisah dari Inggris abad ke-19 ini, yang menceritakan tentang Pemain Kriket tampan bernama Ananias Justice Raffles. Pemuda dengan sejuta pesona, luas pergaulannya, tetapi juga sinis pada segala bentuk keserakahan dan penindasan. Karena kepribadiannya itulah menjadikan ia seorang pencuri dengan topeng dan jas hitam berkelas. Tujuannya adalah mengambil harta benda paling berharga milik mereka yang berada, namun sombong, culas, kejam dan serakah.

Pada Kisah kali ini, A.J Raffles  harus berhadapan dengan Dan Levy, seorang rentenir tua yang licik dan suka memeras orang kaya dan terlebih lagi pemuda kaya dalam lilitan utang. Demi menyelamatkan temannya, Edward M. Garland (Teddy Garland) dari cengkaraman jahat Dan Levy, ia dan sahabat karibnya Harry ‘Bunny’ Manders, mencoba untuk melakukan trik-trik berbahaya untuk membebaskan temannya sekaligus melunasi hutang-hutang Teddy pada Dan Levy.

Meski Teddy tidak ingin melibatkan Raffles pada masalah hidupnya, begitu juga ayahnya, namun Pada malam sebelum jatuh Tempo pembayaran, setelah memberikan Teddy obat tidur agar pikirannya tenang dan ia bisa istirahat untuk persiapan bertanding Kriket antar perguruan tinggi pada pagi harinya, Raffles dan Bunny mengunjungi Carlsbad, tempat dimana Dan Levy menjalankan bisnis dan menyimpan semua dokumen-dokumen penting nasabahnya.

Di luar jendela kantor si rentenir, Raffles dan Bunny berjabat tangan dengan orang yang baru saja keluar dari kantor Dan Levy atau lebih tepatnya korban si rentenir licik. Dan saat itulah Raffles berhasil melakukan sesuatu hal yang di luar keramah tamahan, yaitu dengan tangkas mengambil dan memasukkan sebuah amplop kaku ke dalam saku dada Bunny.  Sebuah amplop berisi uang tagihan yang akan dibayarkan kepada Dan Levy oleh si empunya. (hal. 67)

Dengan tipuan dan sedikit sandiwara, akhirnya keduanya berhasil melunasi hutang Teddy pada si rentenir, dengan uang hasil curian yang pada hakikatnya adalah uang Dan Levy sendiri. Namun, Sifat Raffles yang terlalu mudah yakin atas keberhasilan rencananya membuat ia tak sadar bahwa apa yang telah ia lakukan di Carlsbad adalah awal petaka bagi kehancuran keluarga Teddy. Tidak hanya sahabatnya itu, tetapi juga ayah Teddy. Keluarga mereka terancam jatuh ke dalam jurang terbawah kehidupan dan penderitaan.

Ketika pagi harinya Raffles mendapati Teddy sudah tidak ada di tempatnya, mereka berdua semakin panik, hingga tiba-tiba ayah Teddy dengan tergesa datang ke rumah Raffles dengan perasaan campur aduk, lalu masalah seakan tak henti-hentinya menyambut Raffles dan Bunny, di kediaman Teddy, mereka mendapat tamu istimewa dengan kedatangan Dan Levy untuk memberitahukan bahwa Rumah yang selama ini ditinggali Teddy beserta ayahnya adalah dibawah kekuasaan mereka karena Ayah Teddy tak bisa melunasi hutang-hutangnya.

Di balik semua itu, ternyata sudah sejak lama Dan Levy merencanakan niat jahatnya untuk menjerat keluarga kaya itu. Pertama-tama mengelabui ayah Teddy untuk berhutang padanya, hingga bunganya pun berlipat ganda. Lalu karena takut niatnya digagalkan Teddy, ia pun menjerat kehidupan Teddy dengan trik yang sama yang dilakukannya pada Ayah Teddy. Sehingga anak dan bapak itu sama-sama bungkam dan merahasiakan utang-utangnya.

Kisah mulai mencapai klimaks ketika Raffles mendapat tantangan langsung dari Dan Levy untuk sebauah tindakan kriminal yang bisa mengancam reputasi Raffles di mata orang-orang. Sebagai penebus kesalahan yang diperbuat Raffles dan Bunny pada Dan Levy. Namun, tidak demikian dengan Raffles. Ia menerima tantangan itu untuk menyelamatkan Teddy beserta Ayahnya dari cengkraman si rentenir, meski hal itu akan beresiko pada kariernya dan kemungkinan terburuk, ia akan dijebloskan ke penjara.

Setelah apa yang diminta Dan Levy – pencurian sebuah berkas untuk pengadilannya -  berhasil didapatkan Raffles, keluarlah sifat asli si rentenir yang licik dan penuh tipu muslihat. Ia mengkhianati janjinya. Ia membakar barang bukti itu setelah terlibat baku hantam dengan Raffles dan Bunny di kantornya.  Dengan wajah berlumur darah, Raffles tetap berusaha memberikan perlawanan hingga Dan Levy ambruk tak sadarkan diri.

Dan Levy dibawa ke pulau antah berantah, untuk diadili oleh Raffles. Pengadilan Raffles. “Dalam kasus ini aku tidak melihat bagaimana hukum akan bercampur tangan. Jadi aku sendiri yang akan mengadilimu.” Katanya. (hal. 291)

Hingga saat Raffles dan Bunny sedang dalam perjalanan kembali ke Rumahnya, sebuah surat kabar memberitakan kematian si rentenir. Detektif-detektif dari Scotland Yard mengikuti gerak-geriknya semenjak meninggalkan Carlsbad. Bunny pun bersusah payah membuat penyamaran untuk keduanya. Dan berhasil. Sehari berikutnya, tersiah kabar bahwa pembunuh Dan Levy menyerahkan diri mereka. dan mereka tak lain adalah korban kekejaman si rentenir, dan mantan pesuruh Dan Levy.

Di akhir kisah petualangannya, Bunny memaparkan sebuah pengakuan. Bahwa ini semua permainan Dan Levy, bukan permainan Raffles.  Karena Raffles selalu mengikuti peraturan permainan setaat mungkin, tidak kalah taatnya dengan pemuka agama. Raffles pun sadar, apa yang ia lakukan itu adalah salah. Hal ini tercermin dalam kata-katanya yang selalu penuh metafora. “ aku tahu aku ini apa. Tapi sepertinya kau (Bunny) sudah tak tertolong lagi dan menjadi pemuja penjahat.”

Sisi lain dari seorang Raffles juga terungkap secara mengejutkan, bahwa ia pernah dekat dengan Perempuan yang menjadi tunangan Teddy. Ia lah yang mempersatukan mereka. Demi sahabat karibnya Teddy, ia merelakan perempuan yang mencintainya, perempuan yang sehati dengan Raffles, dalam kenekatan,dalam temperamennya. Dengan kelembutan hati yang dimiliki Raffles itulah yang membuat Bunny, setia menemati petualangan sahabatnya itu, meski sampai ke ujung dunia.

Terlepas dari jati diri sang tokoh utama sebagai pencuri, sehingga perlu digaris bawahi, apa pun bentuk pencurian adalah pelanggaran dan sesuatu yang tidak dibenarkan. Namun, kisah dalam buku ini bisa di ambil hikmahnya dari sudut yang berbeda. Sebuah kesetia kawanan sang pencuri legendaris, kelemah lembutan hatinya yang menebarkan kebaikan pada sekitarnya. Serta rasa tanggung jawab seorang Raffles yang layak diapresiasi. Meskipun ia seorang pencuri, namun ia sadar siapa dirinya, dan ia lebih mementingkan keselamatan hidup sahabatnya dari pada kesenangannya dan jati dirinya yang mungkin saja bisa terbongkar. Sebuah sisi baik dari gelapnya kehidupan Mr. Justice Raffles.

Selamat membaca...

M. Adib Susilo, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, Pegiat di PesMa Daarun Najaah serta Penikmat Novel Misteri dan Detektif.

Judul Buku      : Mr. Justice Raffles: Pencuri Legendaris dari Inggris.
Penulis             : E.W. Hornung
Penerjemah      : Melody Violine
Penerbit           : Visimedia
Cetakan           : I, Maret 2013
Halaman          : x + 422 Halaman
ISBN               : 979-065-173-2

Link:  http://radarseni.com/2013/07/14/cahaya-di-balik-sisi-gelap-pencuri-legendaris-inggris/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment