Cahaya Dibalik Sisi Gelap Pencuri Legendaris Inggris
“Orang kaya ternyata miskin, orang jujur ternyata licik, kita semua
berpotensi melakukan apa saja.” – A.J. Raffles (Pencuri Legendaris dari
Inggris).
Siapa yang tak pernah mendengar kisah Roobin Hood yang dianggap sebagai
Pencuri baik hati, karena sepak terjang kehidupannya yang kerap merampok
orang-orang kaya yang melintasi wilayah kekuasaanya, namun ia tak pernah
menggunakan hasil rampokannya itu melainkan untuk dibagikan pada kaum miskin di
sekitarnya. Begitu pun kisah dari Inggris abad ke-19 ini, yang menceritakan
tentang Pemain Kriket tampan bernama Ananias Justice Raffles. Pemuda dengan
sejuta pesona, luas pergaulannya, tetapi juga sinis pada segala bentuk
keserakahan dan penindasan. Karena kepribadiannya itulah menjadikan ia seorang
pencuri dengan topeng dan jas hitam berkelas. Tujuannya adalah mengambil harta
benda paling berharga milik mereka yang berada, namun sombong, culas, kejam dan
serakah.
Pada Kisah kali ini, A.J Raffles
harus berhadapan dengan Dan Levy, seorang rentenir tua yang licik dan
suka memeras orang kaya dan terlebih lagi pemuda kaya dalam lilitan utang. Demi
menyelamatkan temannya, Edward M. Garland (Teddy Garland) dari cengkaraman
jahat Dan Levy, ia dan sahabat karibnya Harry ‘Bunny’ Manders, mencoba untuk
melakukan trik-trik berbahaya untuk membebaskan temannya sekaligus melunasi
hutang-hutang Teddy pada Dan Levy.
Meski Teddy tidak ingin melibatkan Raffles pada masalah hidupnya, begitu
juga ayahnya, namun Pada malam sebelum jatuh Tempo pembayaran, setelah
memberikan Teddy obat tidur agar pikirannya tenang dan ia bisa istirahat untuk
persiapan bertanding Kriket antar perguruan tinggi pada pagi harinya, Raffles
dan Bunny mengunjungi Carlsbad, tempat dimana Dan Levy menjalankan bisnis dan
menyimpan semua dokumen-dokumen penting nasabahnya.
Di luar jendela kantor si rentenir, Raffles dan Bunny berjabat tangan
dengan orang yang baru saja keluar dari kantor Dan Levy atau lebih tepatnya
korban si rentenir licik. Dan saat itulah Raffles berhasil melakukan sesuatu
hal yang di luar keramah tamahan, yaitu dengan tangkas mengambil dan memasukkan
sebuah amplop kaku ke dalam saku dada Bunny.
Sebuah amplop berisi uang tagihan yang akan dibayarkan kepada Dan Levy
oleh si empunya. (hal. 67)
Dengan tipuan dan sedikit sandiwara, akhirnya keduanya berhasil melunasi
hutang Teddy pada si rentenir, dengan uang hasil curian yang pada hakikatnya
adalah uang Dan Levy sendiri. Namun, Sifat Raffles yang terlalu mudah yakin
atas keberhasilan rencananya membuat ia tak sadar bahwa apa yang telah ia
lakukan di Carlsbad adalah awal petaka bagi kehancuran keluarga Teddy. Tidak
hanya sahabatnya itu, tetapi juga ayah Teddy. Keluarga mereka terancam jatuh ke
dalam jurang terbawah kehidupan dan penderitaan.
Ketika pagi harinya Raffles mendapati Teddy sudah tidak ada di tempatnya,
mereka berdua semakin panik, hingga tiba-tiba ayah Teddy dengan tergesa datang
ke rumah Raffles dengan perasaan campur aduk, lalu masalah seakan tak
henti-hentinya menyambut Raffles dan Bunny, di kediaman Teddy, mereka mendapat
tamu istimewa dengan kedatangan Dan Levy untuk memberitahukan bahwa Rumah yang
selama ini ditinggali Teddy beserta ayahnya adalah dibawah kekuasaan mereka
karena Ayah Teddy tak bisa melunasi hutang-hutangnya.
Di balik semua itu, ternyata sudah sejak lama Dan Levy merencanakan niat
jahatnya untuk menjerat keluarga kaya itu. Pertama-tama mengelabui ayah Teddy
untuk berhutang padanya, hingga bunganya pun berlipat ganda. Lalu karena takut
niatnya digagalkan Teddy, ia pun menjerat kehidupan Teddy dengan trik yang sama
yang dilakukannya pada Ayah Teddy. Sehingga anak dan bapak itu sama-sama
bungkam dan merahasiakan utang-utangnya.
Kisah mulai mencapai klimaks ketika Raffles mendapat tantangan langsung
dari Dan Levy untuk sebauah tindakan kriminal yang bisa mengancam reputasi
Raffles di mata orang-orang. Sebagai penebus kesalahan yang diperbuat Raffles
dan Bunny pada Dan Levy. Namun, tidak demikian dengan Raffles. Ia menerima
tantangan itu untuk menyelamatkan Teddy beserta Ayahnya dari cengkraman si
rentenir, meski hal itu akan beresiko pada kariernya dan kemungkinan terburuk,
ia akan dijebloskan ke penjara.
Setelah apa yang diminta Dan Levy – pencurian sebuah berkas untuk
pengadilannya - berhasil didapatkan
Raffles, keluarlah sifat asli si rentenir yang licik dan penuh tipu muslihat.
Ia mengkhianati janjinya. Ia membakar barang bukti itu setelah terlibat baku
hantam dengan Raffles dan Bunny di kantornya. Dengan wajah berlumur darah, Raffles tetap
berusaha memberikan perlawanan hingga Dan Levy ambruk tak sadarkan diri.
Dan Levy dibawa ke pulau antah berantah, untuk diadili oleh Raffles.
Pengadilan Raffles. “Dalam kasus ini aku tidak melihat bagaimana hukum akan
bercampur tangan. Jadi aku sendiri yang akan mengadilimu.” Katanya. (hal. 291)
Hingga saat Raffles dan Bunny sedang dalam perjalanan kembali ke Rumahnya,
sebuah surat kabar memberitakan kematian si rentenir. Detektif-detektif dari
Scotland Yard mengikuti gerak-geriknya semenjak meninggalkan Carlsbad. Bunny
pun bersusah payah membuat penyamaran untuk keduanya. Dan berhasil. Sehari
berikutnya, tersiah kabar bahwa pembunuh Dan Levy menyerahkan diri mereka. dan
mereka tak lain adalah korban kekejaman si rentenir, dan mantan pesuruh Dan
Levy.
Di akhir kisah petualangannya, Bunny memaparkan sebuah pengakuan. Bahwa ini
semua permainan Dan Levy, bukan permainan Raffles. Karena Raffles selalu mengikuti peraturan
permainan setaat mungkin, tidak kalah taatnya dengan pemuka agama. Raffles pun
sadar, apa yang ia lakukan itu adalah salah. Hal ini tercermin dalam
kata-katanya yang selalu penuh metafora. “ aku tahu aku ini apa. Tapi
sepertinya kau (Bunny) sudah tak tertolong lagi dan menjadi pemuja penjahat.”
Sisi lain dari seorang Raffles juga terungkap secara mengejutkan, bahwa ia
pernah dekat dengan Perempuan yang menjadi tunangan Teddy. Ia lah yang
mempersatukan mereka. Demi sahabat karibnya Teddy, ia merelakan perempuan yang
mencintainya, perempuan yang sehati dengan Raffles, dalam kenekatan,dalam
temperamennya. Dengan kelembutan hati yang dimiliki Raffles itulah yang membuat
Bunny, setia menemati petualangan sahabatnya itu, meski sampai ke ujung dunia.
Terlepas dari jati diri sang tokoh utama sebagai pencuri, sehingga perlu
digaris bawahi, apa pun bentuk pencurian adalah pelanggaran dan sesuatu yang
tidak dibenarkan. Namun, kisah dalam buku ini bisa di ambil hikmahnya dari
sudut yang berbeda. Sebuah kesetia kawanan sang pencuri legendaris, kelemah
lembutan hatinya yang menebarkan kebaikan pada sekitarnya. Serta rasa tanggung
jawab seorang Raffles yang layak diapresiasi. Meskipun ia seorang pencuri,
namun ia sadar siapa dirinya, dan ia lebih mementingkan keselamatan hidup
sahabatnya dari pada kesenangannya dan jati dirinya yang mungkin saja bisa
terbongkar. Sebuah sisi baik dari gelapnya kehidupan Mr. Justice Raffles.
Selamat membaca...
M. Adib Susilo, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, Pegiat di PesMa Daarun Najaah serta
Penikmat Novel Misteri dan Detektif.
Judul Buku : Mr. Justice
Raffles: Pencuri Legendaris dari Inggris.
Penulis : E.W. Hornung
Penerjemah : Melody Violine
Penerbit : Visimedia
Cetakan : I, Maret 2013
Halaman : x + 422 Halaman
ISBN : 979-065-173-2
Link: http://radarseni.com/2013/07/14/cahaya-di-balik-sisi-gelap-pencuri-legendaris-inggris/
0 comments:
Post a Comment