RSS

Siluet Jingga

Selamat Datang di Telaga Inspirasiku....
Semoga kalian menikmati dan menemukan beribu Hikmah di Setiap Jengkal Telaga Inspirasiku..

Join This Site and Load The Guess Book


Resensi dimuat di RimaNews 7 Juli 2013 (7)




Penantian Panjang Dua Hati yang Terpisah

Novel ini bertutur tentang kehidupan dua bersaudara, bernama Malik dan Syarifa yang penuh lika-liku kehidupan dalam usia mereka yang terbilang masih belia. Hingga membuat mereka terpisah satu sama lain dan melakukan pencarian dan penantian panjang yang melelahkan untuk bisa bertemu kembali sebagaimana keyakinan keduanya.

“Barang siapa mempunyai keyakinan yang kuat, lantas mengerjakan sesuatu yang diperintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya, maka sesuatu yang menjadi kehendaknya akan diberi kemudahan untuk mencapainya.”

Cerita berawal ketika pada suatu pagi, sebuah tragedi membuat mereka menjadi seorang yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan saat perjalanan pulang untuk berkumpul bersama mereka. Ketika itu keduannya masih terlalu kecil untuk mengerti arti kesedihan dan kehilangan. Mereka tak pernah tahu bahwa sebenarnya ayah dan ibu mereka bukan berasal dari Jogja, tempat mereka dititipkan pada keluarga suami-istri Yono dan Sri. Menurut Aki Mamat (Ayah Sri), kedua orang tua Malik berasal dari Banjarmasin. Anak keluarga kaya, namun tidak setuju dengan pernikahan mereka, karena Ibunya adalah pembantu di keluarga itu. Sehingga semenjak kematian kedua orang tua mereka, Aki Mamat tak tahu harus bertanya pada siapa lagi akan kelanjutan hidup kedua anak tersebut. Ke Banjarmasin tak mungkin, karena tak ada alamat yang ditinggalkan almarhum.

“Bapak pesan, jaga dan rawat Malik dan Syarifah. Asuh mereka hingga dewasa, sampai bisa hidup mandiri. Didik dengan baik, meskipun kita ini juga miskin, tapi bapak yakin Kita akan diberi Rizki oleh Allah kalau kita Ikhlas.” Pesan Aki Mamat pada anak dan menantunya. Hingga tak berselang lama, malaikat maut menjemputnya.(hal.15)

Dalam keadaan keluarga Sri yang semakin terhimpit ekonomi, masalah seakan silih berganti menghampiri dan tak bisa dihindari. Mulai dari dagangan suaminya yang sepi, ditipu konsumen, hingga masalah hutang yang terpaksa dipilih oleh suaminya untuk tetap dapat menghidupi keluarganya sekaligus mempertahankan usaha dagangannya.

Setelah berpikir keras untuk mencari solusi melunasi hutang-hutang yang menumpuk, Yono pun telah kehabisan akal. Ia tak tahu harus menyerah pada takdir ataukah tetap memegang keyakinan bahwa hutang-hutangnya akan bisa segera ia lunasi. Dan Pak Suharso yang telah meminjami Yono uang, melihat celah yang menganga dari kegamangan Yono. Suharso memiliki niat yang tidak baik sedari awal. Ia menginginkan Malik sebagai pengganti hutang-hutang Yono, dengan janji ia akan disekolahkan dan dijamin kehidupannya. Namun di balik semua kata rayunya dan janji yang penuh tipu muslihat, Pak Suharso ternyata menjual Malik dan hal itu membuat Sri naik pitam pada suaminya yang telah tega menyerahkan Malik pada Suharso.

Suyono suaminya merasa terpukul, tertipu sekaligus menyesal karena semua yang diakibatkannya. Ia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan istrinya, Anto anak kandungnya dan Syarifa anak angkatnya. Ia tak akan kembali sebelum menemukan Malik dan membawanya kembali. Begitu janjinya. Setelah kepergiannya Sri begitu tertekan, hingga pada suatu hari jatuh sakit. Ia tak mampu lagi bergerak seperti dulu. Ia hanya bisa mendengar dan melihat tanpa bisa kemana-mana. Beruntung ada pak Joko dan Sudarti istrinya. yang merawat ketiganya. Anto disekolahkan, dan tak berapa lama Syarifa diambil oleh kerabat Almarhum ayah Syarifa. Meski pada mulanya Anton tak setuju, namun berkat nasehat Sudarti, ia pun mengikhlaskan kepergian Syarifa. Ia kini tinggal memikirkan kesehatan ibunya.

Pak joko sekeluarga berusaha sekuat tenaga untuk merawat Sri dan Anto, mereka juga terus mencari keberadaan Yono, dan tetap menjalin hubungan dengan keluarga Syarifa yang baru. Serta mereka juga berkeinginan untuk menemukan Malik, tetapi setelah semuanya selesai.

Dua puluh tahun telah berlalu, Syarifah menjelma menjadi gadis solehah yang hidup dalam kesederhanaan. Keluarga angkatnya yang dulu kaya, sekarang bangkrut dan jatuh miskin. Namun, hal itu tak membuat Syarifah menyerah pada takdir. Ia banting tulang untuk menjadi tulang punggung keluarga. Karena pengalaman hidup yang menempanya, mendidiknya menjadi perempuan yang tangguh dan tidak pernah mengeluh. Ia yakin Allah masih menyayanginya dengan memberinya cobaan seperti itu. (hal. 55). Ia juga suka menolong orang yang kesusahan meski dirinya tak lebih baik dari orang yang ditolongnya. Sedangkan Malik, diangkat anak oleh pengusaha kaya. Dan sekarang ia menjadi Dokter di Rumah Sakit orang tuanya.
Prahara di keluarga Syarifa tak kunjung surut. Bahkan semakin memuncak. Kejadian demi kejadian terus membuat setiap hati terketuk untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami Syarifa. ada ketegangan, kecemasan juga keputusasaan di setiap adegan yang dituturkan penulis dengan gaya santun dan lugas dalam Novel ini. Sedangkan Malik, setelah mendengarkan nasehat Winda temannya dan juga Pak Djalil sopir keluarga yang paham tentang ilmu metafisis berusaha sekuat tenaga untuk menyusuri jejak-jejak lama kehidupannya untuk menemukan Adiknya. Dan berkat pertolongan Allah melalui mimpinya, ia menemukan titik terang keberadaan Syarifa.

Berkat keyakinan kuat yang selalu ia tanamkan dalam hati, meski membutuhkan waktu yang tak sebentar, perlahan tapi pasti ia berjumpa dengan orang-orang yang dulu di masa kecilnya sangat berjasa bagi keluarga mereka. ia pun tanpa sadar diarahkan takdir untuk semakin mendekati akhir dari pencarian panjangnya.
Penulis dalam merangkai cerita di setiap bagiannya, mampu membuat pembaca berlinang air mata. Perjalanan hidup Syarifa yang memilukan, dipadu dengan kebahagiaan Malik yang terusik oleh perjalanan cintanya, kesadaran hatinya untuk memperdalam agama, juga tentang kekhawatiran pada nasib adiknya, dan kepingan-kepingan masa lalunya yang mulai terangkai, membuat kisah dalam buku ini semakin berwarna. Mengajak pembaca terlibat dalam perjumpaan penuh haru para tokoh, yang terbalut dalam kecamuk emosi yang meledak-ledak.

Novel inspiratif setebal 422 ini terkandung banyak hikmah di dalamnya. Tentang kerasnya hidup yang ada di sekitar kita yang mungkin tidak pernah kita sadari, juga tentang menyikapi secara bijak cobaan hidup yang pasti menghampiri setiap yang hidup di muka bumi. Kisah-kisah menggetarkan hati dan menyentuh jiwa yang terangkum dalam buku ini mengajak kita menyelami untaian nasehat hidup yang terdalam, agar kita terus berusaha atas apa yang kita yakini. Memotivasi kita untuk terus berjuang menghadapi kehidupan seberat apa pun itu. Serta merenungi kembali diri kita untuk belajar memiliki keyakinan yang kuat agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dan siap untuk menghadapi setiap jalan terjal yang akan kita lalui di kehidupan ini. Buku yang sayang untuk dilewatkan. Selamat membaca...

M. Adib Susilo, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang dan pegiat di PesMa Daarun Najaah Semarang.

Judul Buku      : Kutemukan Engkau dalam Sujudku
Penulis             : Rizma Nurani
Penerbit           : Sabil (Diva Press)
Cetakan           : I, Maret 2012
Tebal               : 422 halaman
ISBN               : 978-602-19120-6-5

Link: http://www.rimanews.com/read/20130707/109477/penantian-panjang-dua-hati-yang-terpisah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment